Sabtu, 24 Mei 2014

CAIRAN TUBUH



A.KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
Pengaturan Kebutuhan Cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh fungsi ginjal ,kulit,paru-paru, dan gastrointestinal .
1.    Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup  besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit . Hal ini dikarnakan ginjal memiliki fungsi yakni sebagai pengatur air , pengatur konsentrasi garam dalam darah ,pengatur keseimbangan asam basa darah , dan pengaturan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam .
            Rata-rata setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glomelurus , 10 persennya disaring keluar . cairan yang disaring (filtrat glomelurus ) , kemudiuan mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan . jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam .

2.    Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan panas . proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriolakutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi .proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara penguapan .
3.    Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water loss +̲ 400 ml /hari . proses pengeluaran cairan terkait dengan respon akibat perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan (kemampuan bernafas ) ,misalnya orang yang melakukan olaharaga berat .

4.    Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air . dalam kondisi normal ,cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100/200ml/hari .
Pengaturan Keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system endokrin (hormonal) ,yakni anti diuretic hormone (ADH),system aldosteron , prostaglandin, dan glukokortikoid.
1.    ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh . Hormon ini dibentuk oleh hormone hipotalamus .

2.    Aldosteron
Hormon ini disekresikan oleh kelenjar adrenal ginjal dan berfungsi pada absorbs natrium.
3.    Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi merespons radang , pengendalian tekanan darah ,kontraksi uterus , dan pengaturan pergerakan gastrointestinal . pada ginjal ,asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal .

4.    Glukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorbsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium .

B. KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH BAGI MANUSIA
            Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis kebutuhan ini memiliki proposi besar dalam bagian tubuh dengan hampir 90 % dari total berat badan . Presentase cairan tubuh berbeda-beda berdasarkan dengan usia . presentase cairan tubuh bayi baru lahir sekitar 75% dari total berat badan , pria dewasa 57% dari total berat badan , wanita dewasa 55% dari total berat badan , dan dewasa tua 45% dari total berat badan .
Usia
Kebutuhan Air
Jumlah Air dalam 24 jam
ml/kg Berat Badan
3hari
1tahun
2tahun
4tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun
Dewasa

250-300
1150-1300
1350-1500
1600-1800
2000-2500
2200-2700
2200-2700
2400-2600
80-100
120-135
115-125
100-110
70-85
50-60
40-50
20-30

CARA PERPINDAHAN CAIRAN
1.    Difusi
Difusi merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas, atau zat padat secara bebas atau acak . proses difusi terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membrane . Zat dengan molekul yang besar akan bergerak lambat di banding molekul kecil .molekul akan lebih mudah berpindah dari larutan berkonsentrasi rendah . Larutan dengan konsentrasi yang tinggi akan mempercepat pergerakan molekul , sehingga proses diufsi berjalan lebih cepat .

2.    Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti air ) melalui membrane semipermeable , biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan yang berkonsentrasi lebih pekat . Solute adalah zat terlarut , sedangkan solvent adalah zat pelarut . Proses osmosis ini penting dalam pengaturan keseimbangan cairan ekstra dan intrasel. Osmolaritas adalah cara untuk mengukur kepekaan larutan dengan menggunakan satuan mol.
Natrium NaCl  berperan penting dalam pengaturan keseimbangan cairan tubuh .
3.    Transfor Aktif
Transfor aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis yang memerlukan aktifitas metabolic dan pengeluaran energy untuk menggerakkan berbagai materi guna menebus membrane sel (Potter, 1997).
Proses ini dapat menerima atau memindahkan molekul dari konsentrasi rendah ke konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi . Proses ini penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel . sebagai contoh natrium dan kalium , di mana natrium dipompa keluar sel dan kalium dipompa masuk didalam sel .

Faktor yang berpengaruh dalam pengaturan cairan  Proses pengaturan cairan diopengaruhi oleh dua factor yaitu tekanan cairan dan membrane semipermeabel .
1.    Tekanan cairan . didalam proses difusi dan osmosis itu sangat berpengaruh besar terhadap tekanan cairan . tekanan osmotic merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui membrane . bila terdapat dua larutan dengan perbedaan konsentrasi maka konsentrasi yang molekulnya lebih pekat dan tidak dapat bergabung disebut keloid . sedangkan larutan dengan kepekatan ysama dan bergabung , maka larutan itu disebut kristaloid.
2.    Membran semipermeabel merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung . membrane semipereabel ini terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah , yang terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak berpindah ke jaringan .

JENIS CAIRAN
1.      Cairan zat gizi (nutrient)
Cairan nutrient dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat , nitrogen, dan vitamin untuk metabolisme . kalori yang terdapat dalam cairan nutrient dapat berkisar antara 200-1500 kalori per liter . cairan nutrient terdiri atas :
a.    Karbohidrat dan air ,contoh : dekstrosa (glukosa) ,levulosa (fruktosa ),serta invert       sugar (1/2 dekstrosa dan 1/2 levulosa.
b.    Asam amino, contoh : amigen , aminosol, travamin.
c.    Lemak , contoh : lipomul dan liposyn .
2.      Blood volume expanders
Blood volume expanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah sesudah kehilangan darah atau plasma . Jenis Blood Volume Expanders antara lain : human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda . kedua cairan ini mempunyai tekanan osmotic , sehingga secara langsung dapat meningkatkan jumlah volume darah .
GANGGUAN / MASALAH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN .
1.      Hipovolume atau dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan/kehilangan pengeluaran cairan .
Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal atau dehidrasi , yaitu :
a.       Dehidrasi isotonic , terjadi jika kehilangan sejumlah cairan dan elektrolitnya yang seimbang .
b.      Dehidrasi hipertonik , terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak daripada elektolitnya .
c.       Dehidrasi hipotonik , terjadi juika tubuh lebih banyak  kehilangan elektrolitnya daripada air .
Macam dehidrasi (kurang volume cairan ) berdasrkan derajatnya :
a.       Dehidrasi berat
1.      Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6 L .
2.      Serum natrium 159-166mEq/L.
3.      Hipotensi
4.      Turgor kulit buruk
5.      Oliguria
6.      Nadi dan pernapasan meningkat
7.      Kehilangan cairan mencapai >10% BB.
b.      Dehidrasi Sedang
1.      Kehilangan cairan 2-4 1 atau antara 5-10% BB
2.      Serum natrium 152-158 mEq/L
3.      Mata Cekung .
c.       Dehidrasi ringan , dengan terjadinya kehilangan cairan mencapai 5% BB atau 1,5-2L.

2.    Hipervolume atau overhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat kelibahan cairan yaitu hipervolume (peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstistal ). Peningkatan tekanan hidrostatik yan besar dapat menekan sejumlah cairan sehingga ke membrane kapiler paru-paru ,sehingga menyebabkan edema paru-paru dan dapat mengakibatkan kematian .

KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis garam dalam dalam air akan di pecah dalam bentuk ion elektrolit. Contohnya NaCl akan di pecahkan menjadi ion Na+ dan Cl-. Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan positif disebut kation. Contoh antara lain natrium, kalium , kalsium , dan magnesium . contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan fosfat.
Komposisi elektrolit
Komposisi elektrolit plasma sebagai berikut :
Natrium                   : 135-145 Eq/L
Kalium                    :
Klorida                    :
Bikarbonat arteri     :
Bikarbonat vena      :
Kalsium                   : 4-5 m Eq/L
Magnesium             : 1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat                      : 2,5-4,5 mg/100 ml
Pengukuran elektrolit dalam satuan mili ekuivalen perliter cairan tubuh atau miligram per 100 ml (mg/100). Ekuivalen tersebut merupakan kombinasi kekuatan zat kimia atau kekuatan kation dan anion dalam molekul
Pengatuaran Elektrolit
1.      Pengaturan keseimbangan natrium
Natrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi dalam pengaturan oasmolaritas dan volume cairan tubuh. Natrium ini paling banyak pada cairan ekstrasel. Pengaturan konsentrasi cairan ektrasel diatur oleh ADH dan aldosteron. ADH mengatur sejumlah air yang diserap kembali kedalam ginjal dari tubuh renalis. Sedangkan aldosteron di hasilkan oleh korteks suprarenal yang berfungsih untuk mempertahankan keseimbangan konsentrasi natrium dalam plasma dan prosesnya dibantu oleh ADH. Aldosteron juga mengatur keseimbangan jumlah natrium yang di serap kembali oleh darah. Natrium tidak hanya bergerak kedalam atau keluar tubuh, tetapi juga mengatur keimbangan cairan tubuh. Ekskresi natrium dapat dilakukan melalui tinjal, leringat, dan mata.

2.      Pengaturan keimbangan kalium
Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengaturan keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium di atur oleh ginjal dengan mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi aldosteron. Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel). Sistem pengaturannya melalui tiga langkah, yaitu:
a.       Penigkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan peningkatan produksi aldosteron.
b.      Peningkatan jumlah aldesteron akan memengaruhi jumlah kalium yang di keluarkan melalui ginjal.
c.       Peningkatan pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstra sel menurun.
         Kalium berpengaruh terhadap fungsi sistem pernafasan. Partikel penting dalam kalium   ini berfungsih untuk mengantarkan impuls listrik ke jantung, otot lain, jaringan paru-paru, dan jaringan usus pencernaan. Ekskresi kalium di lakukan melalui urine, dan sebagian lagi melalui tinja dan keringat.
3.    Pengaturan keseimbangan kalsium
Kalsium dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang, penghantar impuls kontraksi otot, koagulasi darah (pembekuan darah), dan membantu beberapa enzim pankreas.  Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid melalui proses reabsorpsi tulang. Jika kadar  kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang pembentukan hormon paratiroid yang langsung meningkatkan jumlah kalsium dalam darah. Kalsium diekskresi melalui urine dan keringat.

4.    Pengaturan keseimbangan magnesium
Magnesium merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan intrasel. Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid. Magnesium diabsorpsi dari saluran pencernaan. Magnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium. Hipomagnesemia terjadi bila konsentrasi serum turun kurang dari 1,5 mEq/L. Sedangkan hipermagnesemia terjadi bila kadar magnesiumnya lebih 2,5 mEq/L.

5.    Pengaturan keseimbangan klorida
       klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel,tetapi klorida dapat ditemukan pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik dalam darah. Hipokloremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar klorida dalam darah. Sedangkan hiperkloremia merupakan kelebihan kadar klorida dalam darah. kadar klorida yang normal dalam darah orang dewasa adalah 85-108 mEq/L
6.    Pengaturan keseimbangan bikarbonat
       Bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga) dalam tubuh



7.    Pengaturan keseimbangan fosfat(PO4)
Fosfat bersama-sama dengan kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi dan tulang. Fosfat diserap dari saluaran pencernaan dan di keluarkan melalui urine.

Jenis Cairan Elektrolit
cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap. Cairan saline terdiri atas cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik di sebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.

Contohnya:
1.      Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+,K+,Cl-,dan Ca2+.
2.      Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+,Mg2+,Cl-,Ca2+,dan HCO3-.
3.      Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl-,Ca2+,dan HCO3-.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar