A.KEBUTUHAN
CAIRAN TUBUH
Pengaturan Kebutuhan Cairan dan
elektrolit dalam tubuh diatur oleh fungsi ginjal ,kulit,paru-paru, dan
gastrointestinal .
1.
Ginjal
Ginjal merupakan
organ yang memiliki peran cukup besar
dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit . Hal ini dikarnakan ginjal
memiliki fungsi yakni sebagai pengatur air , pengatur konsentrasi garam dalam
darah ,pengatur keseimbangan asam basa darah , dan pengaturan ekskresi bahan
buangan atau kelebihan garam .
Rata-rata
setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui
glomelurus , 10 persennya disaring keluar . cairan yang disaring (filtrat
glomelurus ) , kemudiuan mengalir melalui tubuli renalis yang sel-selnya
menyerap semua bahan yang dibutuhkan . jumlah urine yang diproduksi ginjal
dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam .
2.
Kulit
Kulit
merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas . proses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi
oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriolakutan dengan cara
vasodilatasi dan vasokontriksi .proses pelepasan panas dapat dilakukan dengan
cara penguapan .
3.
Paru-paru
Organ paru-paru
berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible water loss +̲
400 ml /hari . proses pengeluaran cairan terkait dengan respon akibat perubahan
frekuensi dan kedalaman pernapasan (kemampuan bernafas ) ,misalnya orang yang
melakukan olaharaga berat .
4.
Gastrointestinal
Gastrointestinal
merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan
melalui proses penyerapan dan pengeluaran air . dalam kondisi normal ,cairan
yang hilang dalam system ini sekitar 100/200ml/hari .
Pengaturan
Keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh
system endokrin (hormonal) ,yakni anti diuretic hormone (ADH),system aldosteron
, prostaglandin, dan glukokortikoid.
1.
ADH
Hormon ini
memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan
keseimbangan air dalam tubuh . Hormon ini dibentuk oleh hormone hipotalamus .
2.
Aldosteron
Hormon ini
disekresikan oleh kelenjar adrenal ginjal dan berfungsi pada absorbs natrium.
3.
Prostaglandin
Prostaglandin
merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi merespons
radang , pengendalian tekanan darah ,kontraksi uterus , dan pengaturan
pergerakan gastrointestinal . pada ginjal ,asam lemak ini berperan dalam
mengatur sirkulasi ginjal .
4.
Glukokortikoid
Hormon ini
berfungsi mengatur peningkatan reabsorbsi natrium dan air yang menyebabkan
volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium .
B.
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH BAGI MANUSIA
Kebutuhan cairan
merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis kebutuhan ini
memiliki proposi besar dalam bagian tubuh dengan hampir 90 % dari total berat
badan . Presentase cairan tubuh berbeda-beda berdasarkan dengan usia .
presentase cairan tubuh bayi baru lahir sekitar 75% dari total berat badan ,
pria dewasa 57% dari total berat badan , wanita dewasa 55% dari total berat
badan , dan dewasa tua 45% dari total berat badan .
Usia
|
Kebutuhan Air
|
|
Jumlah Air dalam 24 jam
|
ml/kg Berat
Badan
|
|
3hari
1tahun
2tahun
4tahun
10 tahun
14 tahun
18 tahun
Dewasa
|
250-300
1150-1300
1350-1500
1600-1800
2000-2500
2200-2700
2200-2700
2400-2600
|
80-100
120-135
115-125
100-110
70-85
50-60
40-50
20-30
|
CARA PERPINDAHAN
CAIRAN
1. Difusi
Difusi
merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas, atau zat padat secara
bebas atau acak . proses difusi terjadi bila dua zat bercampur dalam sel
membrane . Zat dengan molekul yang besar akan bergerak lambat di banding
molekul kecil .molekul akan lebih mudah berpindah dari larutan berkonsentrasi
rendah . Larutan dengan konsentrasi yang tinggi akan mempercepat pergerakan
molekul , sehingga proses diufsi berjalan lebih cepat .
2. Osmosis
Osmosis
adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti air ) melalui membrane
semipermeable , biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang
pekat ke larutan yang berkonsentrasi lebih pekat . Solute adalah zat terlarut ,
sedangkan solvent adalah zat pelarut . Proses osmosis ini penting dalam
pengaturan keseimbangan cairan ekstra dan intrasel. Osmolaritas adalah cara
untuk mengukur kepekaan larutan dengan menggunakan satuan mol.
Natrium NaCl berperan penting dalam pengaturan
keseimbangan cairan tubuh .
3. Transfor
Aktif
Transfor
aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis yang memerlukan
aktifitas metabolic dan pengeluaran energy untuk menggerakkan berbagai materi
guna menebus membrane sel (Potter, 1997).
Proses
ini dapat menerima atau memindahkan molekul dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi . Proses ini penting untuk
mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel . sebagai contoh
natrium dan kalium , di mana natrium dipompa keluar sel dan kalium dipompa
masuk didalam sel .
Faktor
yang berpengaruh dalam pengaturan cairan Proses
pengaturan cairan diopengaruhi oleh dua factor yaitu tekanan cairan dan
membrane semipermeabel .
1. Tekanan
cairan . didalam proses difusi dan osmosis itu sangat berpengaruh besar
terhadap tekanan cairan . tekanan osmotic merupakan kemampuan partikel pelarut
untuk menarik larutan melalui membrane . bila terdapat dua larutan dengan
perbedaan konsentrasi maka konsentrasi yang molekulnya lebih pekat dan tidak
dapat bergabung disebut keloid . sedangkan larutan dengan kepekatan ysama dan
bergabung , maka larutan itu disebut kristaloid.
2. Membran
semipermeabel merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak
tergabung . membrane semipereabel ini terdapat pada dinding kapiler pembuluh
darah , yang terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau zat lain tidak
berpindah ke jaringan .
JENIS CAIRAN
1. Cairan
zat gizi (nutrient)
Cairan nutrient dapat diberikan
melalui intravena dalam bentuk karbohidrat , nitrogen, dan vitamin untuk
metabolisme . kalori yang terdapat dalam cairan nutrient dapat berkisar antara
200-1500 kalori per liter . cairan nutrient terdiri atas :
a.
Karbohidrat dan air ,contoh : dekstrosa
(glukosa) ,levulosa (fruktosa ),serta invert sugar (1/2
dekstrosa dan 1/2 levulosa.
b.
Asam amino, contoh : amigen , aminosol,
travamin.
c.
Lemak , contoh : lipomul dan liposyn .
2. Blood
volume expanders
Blood volume expanders merupakan jenis
cairan yang berfungsi meningkatkan volume darah sesudah kehilangan darah atau
plasma . Jenis Blood Volume Expanders
antara lain : human serum albumin dan
dextran dengan konsentrasi yang berbeda . kedua cairan ini mempunyai
tekanan osmotic , sehingga secara langsung dapat meningkatkan jumlah volume
darah .
GANGGUAN / MASALAH
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN .
1. Hipovolume
atau dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal dapat
terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan/kehilangan pengeluaran
cairan .
Ada tiga macam kekurangan volume
cairan eksternal atau dehidrasi , yaitu :
a. Dehidrasi
isotonic , terjadi jika kehilangan sejumlah cairan dan elektrolitnya yang
seimbang .
b. Dehidrasi
hipertonik , terjadi jika kehilangan sejumlah air yang lebih banyak daripada
elektolitnya .
c. Dehidrasi
hipotonik , terjadi juika tubuh lebih banyak
kehilangan elektrolitnya daripada air .
Macam
dehidrasi (kurang volume cairan ) berdasrkan derajatnya :
a. Dehidrasi
berat
1. Pengeluaran/kehilangan
cairan 4-6 L .
2. Serum
natrium 159-166mEq/L.
3. Hipotensi
4. Turgor
kulit buruk
5. Oliguria
6. Nadi
dan pernapasan meningkat
7. Kehilangan
cairan mencapai >10% BB.
b. Dehidrasi
Sedang
1. Kehilangan
cairan 2-4 1 atau antara 5-10% BB
2. Serum
natrium 152-158 mEq/L
3. Mata
Cekung .
c. Dehidrasi
ringan , dengan terjadinya kehilangan cairan mencapai 5% BB atau 1,5-2L.
2.
Hipervolume atau overhidrasi
Terdapat dua
manifestasi yang ditimbulkan akibat kelibahan cairan yaitu hipervolume
(peningkatan volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada interstistal ).
Peningkatan tekanan hidrostatik yan besar dapat menekan sejumlah cairan
sehingga ke membrane kapiler paru-paru ,sehingga menyebabkan edema paru-paru
dan dapat mengakibatkan kematian .
KEBUTUHAN
ELEKTROLIT
Elektrolit
terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrien,
dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan
ion. Beberapa jenis garam dalam dalam air akan di pecah dalam bentuk ion
elektrolit. Contohnya NaCl akan di pecahkan menjadi ion Na+ dan Cl-.
Pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghantarkan arus
listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang bermuatan
positif disebut kation. Contoh antara lain natrium, kalium , kalsium , dan
magnesium . contoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan fosfat.
Komposisi elektrolit
Komposisi
elektrolit plasma sebagai berikut :
Natrium : 135-145 Eq/L
Kalium :
Klorida :
Bikarbonat
arteri :
Bikarbonat
vena :
Kalsium : 4-5 m Eq/L
Magnesium : 1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat : 2,5-4,5 mg/100 ml
Pengukuran
elektrolit dalam satuan mili ekuivalen perliter cairan tubuh atau miligram per
100 ml (mg/100). Ekuivalen tersebut merupakan kombinasi kekuatan zat kimia atau
kekuatan kation dan anion dalam molekul
Pengatuaran
Elektrolit
1.
Pengaturan keseimbangan natrium
Natrium merupakan kation dalam
tubuh yang berfungsi dalam pengaturan oasmolaritas dan volume cairan tubuh.
Natrium ini paling banyak pada cairan ekstrasel. Pengaturan konsentrasi cairan
ektrasel diatur oleh ADH dan aldosteron. ADH mengatur sejumlah air yang diserap
kembali kedalam ginjal dari tubuh renalis. Sedangkan aldosteron di hasilkan
oleh korteks suprarenal yang berfungsih untuk mempertahankan keseimbangan
konsentrasi natrium dalam plasma dan prosesnya dibantu oleh ADH. Aldosteron
juga mengatur keseimbangan jumlah natrium yang di serap kembali oleh darah.
Natrium tidak hanya bergerak kedalam atau keluar tubuh, tetapi juga mengatur
keimbangan cairan tubuh. Ekskresi natrium dapat dilakukan melalui tinjal, leringat,
dan mata.
2.
Pengaturan
keimbangan kalium
Kalium
merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi
mengaturan keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium di atur oleh ginjal
dengan mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi
aldosteron. Aldosteron juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam
plasma (cairan ekstrasel). Sistem pengaturannya melalui tiga langkah, yaitu:
a. Penigkatan
konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan peningkatan produksi
aldosteron.
b. Peningkatan
jumlah aldesteron akan memengaruhi jumlah kalium yang di keluarkan melalui
ginjal.
c. Peningkatan
pengeluaran kalium; konsentrasi kalium dalam cairan ekstra sel menurun.
Kalium
berpengaruh terhadap fungsi sistem pernafasan. Partikel penting dalam kalium ini berfungsih untuk mengantarkan impuls
listrik ke jantung, otot lain, jaringan paru-paru, dan jaringan usus
pencernaan. Ekskresi kalium di lakukan melalui urine, dan sebagian lagi melalui
tinja dan keringat.
3.
Pengaturan
keseimbangan kalsium
Kalsium
dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang, penghantar impuls kontraksi
otot, koagulasi darah (pembekuan darah), dan membantu beberapa enzim
pankreas. Konsentrasi kalsium dalam
tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid melalui proses reabsorpsi tulang.
Jika kadar kalsium darah menurun,
kelenjar paratiroid akan merangsang pembentukan hormon paratiroid yang langsung
meningkatkan jumlah kalsium dalam darah. Kalsium diekskresi melalui urine dan
keringat.
4. Pengaturan keseimbangan magnesium
Magnesium
merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan intrasel.
Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid. Magnesium diabsorpsi dari
saluran pencernaan. Magnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium.
Hipomagnesemia terjadi bila konsentrasi serum turun kurang dari 1,5 mEq/L.
Sedangkan hipermagnesemia terjadi bila kadar magnesiumnya lebih 2,5 mEq/L.
5. Pengaturan keseimbangan klorida
klorida
merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel,tetapi klorida dapat ditemukan
pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan
natrium yaitu mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik dalam darah.
Hipokloremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar klorida dalam darah.
Sedangkan hiperkloremia merupakan kelebihan kadar klorida dalam darah. kadar
klorida yang normal dalam darah orang dewasa adalah 85-108 mEq/L
6. Pengaturan keseimbangan bikarbonat
Bikarbonat
merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer
(penyangga) dalam tubuh
7.
Pengaturan
keseimbangan fosfat(PO4)
Fosfat
bersama-sama dengan kalsium berfungsi dalam pembentukan gigi dan tulang. Fosfat
diserap dari saluaran pencernaan dan di keluarkan melalui urine.
Jenis
Cairan Elektrolit
cairan elektrolit adalah cairan saline
atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap. Cairan saline terdiri atas
cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik di sebut juga
normal saline yang banyak dipergunakan.
Contohnya:
1.
Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+,K+,Cl-,dan
Ca2+.
2.
Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+,
K+,Mg2+,Cl-,Ca2+,dan HCO3-.
3.
Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+,
K+, Mg2+, Cl-,Ca2+,dan HCO3-.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar